Sabtu, 24 Oktober 2009

t shirt movie

pre order t shirt movie bwt lo semua yg doyan ntn film2...ada trainspotting,finding nemo,saw, paris jet'aime,dll...




kaos trainspotting
harga : Rp.65.000.-(blm termasuk ongkos kirim luar jogja)
bahan : cotton combat 20 s
warna putih
sablon : rubber




kaos Paris jet'aime
harga : Rp.65.000.-(blm termasuk ongkos kirim luar jogja)
bahan : cotton combat 20 s
warna putih
sablon : rubber

yg berminat hubungi aja ke 08170406014(sms /tlp) HOKE !!!

Minggu, 18 Januari 2009

rebel art multimedia

rebel art multimedia adalah sebuah jasa usaha nyuting2an, motret2an, edit mengedit. yang didirikan oleh 2 anak muda yg 1 kuliah ditempat yang sama yaitu di isi yogya yg bernama uunx & pu3.

awal mulanya berdiri karna pada saat itu kedua anak tersebut sedang dilanda masalah keuangan hingga akhirnya mendapat job pertama di semarang...

bagi anda yang ingin moment nya didokumentasikan, mulai dari acara ultah, malam pertama, live band, seminar, layar tancep, mantenan, video klip, company profile. kami siap melayani anda kapanpun dan dimanapun...

kami juga menyediakan :
1) Camera sony pd 170, panasonic md 10rb
2) Big screen (built up / kain 6x4, 3x2 )
3) LCD Tv LG 42'
4) LCD Projector 2000 lumens, 3000 lumens , 5000 lumens



contact person : Uunx (08170406014)

Kamis, 08 Januari 2009

sejarah televisi


Pada tahun 1873 seorang operator telegram asal Valentia, Irlandia yang bernama Joseph May menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium (selenium photocell). Joseph May bersama Willoughby Smith (teknisi dari Telegraph Construction Maintenance Company) melakukan beberapa percobaan yang selanjutnya dilaporkan pada Journal of The Society of Telegraph Engineers

Setelah beberapa kurun waktu lamanya kemudian ditemukan sebuah piringan metal kecil yang bisa berputar dengan lubang-lubang didalamnya oleh seorang mahasiswa yang bernama Julius Paul Gottlieb Nipkow (1860-1940) atau lebih dikenal Paul Nipkow di Berlin, Jerman pada tahun 1884 dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya televisi. Sekitar tahun 1920 John Logie Baird (1888-1946) dan Charles Francis Jenkins (1867- 1934) menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Pada waktu itu belum ditemukan komponen listrik tabung hampa (Cathode Ray Tube)

Televisi elektronik agak tersendat perkembangannya pada tahun-tahun itu, lebih banyak disebabkan karena televisi mekanik lebih murah dan tahan banting. Bukan itu saja, tetapi juga sangat susah untuk mendapatkan dukungan finansial bagi riset TV elektronik ketika TV mekanik dianggap sudah mampu bekerja dengan sangat baiknya pada masa itu. Sampai akhirnya Vladimir Kosmo Zworykin (1889-1982) dan Philo T. Farnsworth (1906-1971) berhasil dengan TV elektroniknya. Dengan biaya yang murah dan hasilnya berjalan baik, maka orang-orang pada waktu itu berangsur-angsur mulai meninggalkan tv mekanik dan menggantinya dengan tv elektronik.

Vladimir Zworykin, yang merupakan salah satu dari beberapa pakar pada masa itu, mendapat bantuan dari David Sarnoff (1891-1971), Senior Vice President dari RCA (Radio Corporation of America). Sarnoff sudah banyak mencurahkan perhatian pada perkembangan TV mekanik, dan meramalkan TV elektronik akan mempunyai masa depan komersial yang lebih baik. Selain itu, Philo Farnsworth juga berhasil mendapatkan sponsor untuk mendukung idenya dan ikut berkompetisi dengan Vladimir.